Some Text

Assalamualaikum wr.wb :D

Wednesday, January 16, 2013

Cerita Sedikit Mengenai Reservoir




Dalam dunia industry perminyakan dan gas bumi, sering dibahas mengenai reservoir, baik itu reservoir minyak atau gas bumi. Kadang kita berpikir seperti apakah reservoir itu ? apakah bentuknya seperti kolam, gua dengan kapasitas ruangan yang besar dengan wadah terbuka, bukan. Melainkan berupa suatu bentukan ( formasi ) batuan padat yang mempunyai rongga atau pori pori. Rongga kecil di dalam batuan itulah yang menjadi tempat terakumulasinya minyak dan/ gas. Ilustrasinya seperti ada sebuah gelas yang diisi penuh oleh pasir. Kemudian dituangkan air ke dalamnya. Air akan tetap masuk walaupun gelas sudah penuh terisi oleh air, air akan ditampung oleh gelas tadi karena air tersebut masuk ke dalam rongga antara butiran butiran pasir. Agar suatu reservoir dapat menampung minyak yang dapat diproduksikan secara ekonomis nantinya, maka ukuran formasi batuan tersebut harus cukup besar dan mempunyai rongga yang cukup besar pula. Reservoir itu harus dapat mengalirkan fluida karena minyak dan atau gas tidak bernilai ekonomis jika tidak dapat dialirkan ke lubang sumur untuk diangkat ke permukaan. 

Sebagian besar minyak dan atau gas ditemukan pada reservoir yang terbentuk dari batuan sedimen. Batuan sedimen terbentuk dari endapan organik seperti sisa sisa tumbuhan dan hewan, endapan endapan organik seperti pasir dan lempung yang diendapkan oleh sungai dan danau purba, yang kemudian ditimbun oleh berbagai jenis batuan dan mengalami penekanan serta pemanasan dalam jangka waktu berjuta juta tahun. 

Agar dapat menjebak atau menampung fluida, suatu reservoir harus tertutup pada bagian atas dan pinggirnya oleh suatu lapisan penutup. Artinya wadahnya tidak terbuka ke atas tetapi terbuka ke bawah sehingga minyak yang mengalir ke arahnya dapat terperangkap. Pada saat pembentukannya minyak mengalir dari tekanan yeng besar ke tekanan yang lebih rendah, yaitu permukaan bumi. Jika ada yang menghentikan pergerakan minyak tersebut, maka minyak akan terakumulasi di tempat ia terhalang. Dilihat dari proses ini maka bentukan batuan reservoir berfungsi sebagai suatu perangkap ( trap ). Perangkap itu sendiri yang kita sebut dengan reservoir. 

Perangkap yang dikenali sampai saat ini ada dua, yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi. Perangkap perangkap struktur adalah perangkap yang terbentuk akibat deformasi dari bentuk reservoir, sedangkan perangkap stratigrafi adalah perangkap yang terbentuk dari keadaan dimana tidak ada kelanjutan porositas dan permeabilitas.   


Jadi reservoir merupakan bagian dari perangkap bawah permukaan baik structural maupun stratigrafis yang berupa bentukan ( formasi ) batuan batupasir atau karbonat yang bersifat porus, sehingga dapat mengandung minyak dan gas bumi. Bisa juga dikatakan formasi batuan yang terdiri dari rongga yang sangat kecil dan dapat menyimpan fluida. Sebuah reservoir minyak dan/ gas dapat berada berdampingan dengan aquifer, yang merupakan bagian dari reservoir atau bentukan lain yang mengandung air. Dalam reservoir, dalam keadaan kesetimbangan, akan berada secara berlapis dengan yang paling ringan ( gas ) berada paling atas, minyak, dan yang terberat air berada paling bawah. 

Untuk dapat menyimpan minyak, suatu reservoir  harus mempunyai bentuk dan konfigurasi tertentu serta mempunyai penyekat sehingga minyak dapat terperangkap. Suatu reservoir harus mempunyai porositas minimum, yaitu batuan harus mempunyai ukuran rongga tertentu dan bersifat permeable. Permeable disini diartikan bahwa rongga rongga tersebut harus saling berhubungan sehingga minyak dapat mengalir didalam reservoir dan dapat diproduksi melalui sumur sumur produksi. 

Dalam reservoir terdapat batuan reservoir, batuan tersebut adalah batuan bawah permukaan yang mampu menjadi tempat terperangkapnya gas, minyak, air, dan fluida reservoir lain. Batuan sandstone dan carbonate  ( misalnya limestone dan dolomite ) umumnya batuan yang paling besar pori porinya merupakan batuan yang umum sebagai batuan reservoir.

No comments: