Data yang dimanfaatkan dari gelombang pantul ini
ialah waktu datang yang akan
memberikan informasi kecepatan rambat gelombang ( velocity ) pada lapisan
batuan tersebut. Berbagai variable lain yang dimanfaatkan adalah amplitude gelombang,
frekuensi dan fasa gelombang.
Gelombang seismic merambat melalui batuan sebagai gelombang elastic yang mengubah energy menjadi
gerakan partikel batuan. Ketika gelombang seismic melalui lapisan batuan dengan
impedansi akustik yang berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya,
muka gelombang akan terbagi. Sebagian akan terefleksikan kembali ke permukaan
dan sebagian diteruskan merambat di bawah permukaan. IA dipengaruhi oleh litologi, porositas, kandungan fluida,
kedalaman, tekanan, dan temperature oleh karena itu digunakan sebagai
indikator.
Energi seismic yang terus menjalar kedalam bumi akan
diserap dalam 3 bentuk :
- Divergensi Spherical : Dimana energy perambatan gelombang menurun sebanding dengan jarak akibat adanya spreading geometris. Besar pengurangan densitas energy ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak penjaran gelombang
- Absorbsi : Dimana energy berkurang karena terserap oleh massa batuan
- Terpantulkan : Dasar penggunaan metode seismic refleksi
Untuk meletakkan horizon
seismic skala waktu pada posisi kedalaman
sebenarnya dan agar data seismic dapat dikorelasikan dengan data geologi
lainnya yang umumnya diplot dalam skala kedalaman maka perlu dilakukan well
seismic tie. Caranya dengan check shot survey dan vertical seismic profiling. Pada
check shot survey kecepatan diukur dalam lubang bor dengan sumber gelombang
dalam lubang bor dengan sumber gelombang yang digunakan sama dengan yang
dipakai pada survey seismic. Kegunaan utama dari check shot survey adalah untuk
mendapatkan Time Depth Curve yang
kemudian dimanfaatkan untuk mengikat data
seismic dan data sumur.
Porositas
SEG mendefinisikan polaritas normal sebagai
SEG mendefinisikan polaritas normal sebagai
- Sinyal seismic positif akan menghasilkan tekanan akustik positif pada hidropon di air atau pergerakan awal keatas pada geopon darat
- Sinyal seismic yang positif akan terekam sebagai nilai negative pada tape, defleksi negative pada monitor
Data log dijadikan sebagai control dari data seismic untuk
identifikasi hidrokarbon sebagai salah satu dari tujuan utama evaluasi formasi.
Log adalah suatu grafik kedalaman atau waktu dari satu set data yang
menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah
sumur. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat sifat batuan dan
fluida yang terkandung di dalamnya. Beberapa log yang digunakan dalam evaluasi
formasi adalah Log Gamma Ray, Log Neutron Porosity, Log Bulk density
Log GR dalam stratigrafi dan geologi minyak bumi
digunakan untuk membedakan antara lempung dan formasi “bersih” dan untuk
mengevaluasi proporsi lempung dalam shaly formations. Semakin tinggi nilai GR maka semakin tinggi
pula persentasi dari kandungan lempung. Log NPHI tidak mengukur volume pori
secara langsung tetapi menggunakan karakter fisik dari air dan mineral untuk
melihat kontras kesarangan dan mengabaikan pengukuran volume pori atau
porositas.
Log Bulk Density mencari atenuasi dimana fungsi dari
jumlah electron yang terdapat dalam formasi yaitu densitas electron yang
mewakili densitas keseluruhan. Porositas diartikan sebagai perbandingan antara
volume pori batuan dengan volume totalnya. Porositas efektif yaitu apabila
bagian rongga rongga di dalam batuan berhubungan dan telah dikoreksi dengan
kandungan lempungnya.
- Antar butir ( intergranular ) yaitu bahwa pori pori terdapat diantara butr butir
- Antar Kristal ( interkristalin )yaitu dimana pori pori berada diantara Kristal Kristal
- Celah dan rekah yaitu rongga terdapat diantara celah celah
- Bintik bintik jarum ( pori pori merupakan bintik bintik terpisah pisah ) tanpa kelihatan bersambungan
- Ketat yaitu butir butir berdekatan dan kompak sehingga pori pori kecil sekali dan hampir tidak ada porositas
- Padat berarti batuan sangat kecil sehingga hampir tidak ada
- Gerowong yang berarti rongga rongga besar berdiameter beberapa mili dan kelihatan sekali bentuknya tidak beraturan sehingga porositasnya besar
- Bergua gua yang berarti rongga rongga besar sekali, porositasnya sangat besar
Densitas secara sederhana merupakan perbandingan
antara massa dengan volume Rigiditas dapat dideskripsikan sebagai seberapa
besar material berubah bentuk terhadap stress. Rigiditas sensitive terhadap
matriks batuan. Semakin rapat matriksnya maka akan semakin mudah pula mengalami
slide over satu sama lainnya dan benda tersebut dikatakan memiliki rigiditas
yang tinggi. Inkompressibilitas merupakan sebagai besarnya perubahan volume
bila dikenai stress.
No comments:
Post a Comment