Some Text

Assalamualaikum wr.wb :D

Monday, January 28, 2013

Catetan yang perlu diketahui di Seimologi refleksi


Data yang dimanfaatkan dari gelombang pantul ini ialah waktu datang yang akan memberikan informasi kecepatan rambat gelombang ( velocity ) pada lapisan batuan tersebut. Berbagai variable lain yang dimanfaatkan adalah amplitude gelombang, frekuensi dan fasa gelombang.

Gelombang seismic merambat melalui batuan sebagai gelombang elastic yang mengubah energy menjadi gerakan partikel batuan. Ketika gelombang seismic melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik yang berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, muka gelombang akan terbagi. Sebagian akan terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan merambat di bawah permukaan. IA dipengaruhi oleh litologi, porositas, kandungan fluida, kedalaman, tekanan, dan temperature oleh karena itu digunakan sebagai indikator.

Energi seismic yang terus menjalar kedalam bumi akan diserap dalam 3 bentuk :
  1. Divergensi Spherical : Dimana energy perambatan gelombang menurun sebanding dengan jarak akibat adanya spreading geometris. Besar pengurangan densitas energy ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak penjaran gelombang
  2. Absorbsi : Dimana energy berkurang karena terserap oleh massa batuan
  3. Terpantulkan : Dasar penggunaan metode seismic refleksi
Deret koefisien refleksi sebagai variasi kontras IA dikonvolusikan dengan wavelet ditambah dengan noise menghasilkan trace seismic. Dalam pemrosesan data seismic, ada dua jenis fasa yang biasa ditampilkan dalam rekaman seismic yaitu fasa minimum dan fasa nol. Pada pulsa fasa minimum energy yang berhubungan dengan batas IA terakumulasi pada onset dibagian muka pulsa tersebut, sedangkan pada fasa nol batas IA terdapat pada peak bagian tengah. Daerah yang menghasilkan refleksi tersebut disebut sebagai zona Fresnel yaitu bagian reflector dimana energy dipantulkan ke geopon atau hidropon setelah separuh siklus atau seperempat panjang gelombang setelah terjadinya refleksi pertama.

Untuk meletakkan horizon seismic skala waktu pada posisi kedalaman sebenarnya dan agar data seismic dapat dikorelasikan dengan data geologi lainnya yang umumnya diplot dalam skala kedalaman maka perlu dilakukan well seismic tie. Caranya dengan check shot survey dan vertical seismic profiling. Pada check shot survey kecepatan diukur dalam lubang bor dengan sumber gelombang dalam lubang bor dengan sumber gelombang yang digunakan sama dengan yang dipakai pada survey seismic. Kegunaan utama dari check shot survey adalah untuk mendapatkan Time Depth Curve yang kemudian dimanfaatkan untuk mengikat data seismic dan data sumur.  

Porositas
SEG mendefinisikan polaritas normal sebagai
  1. Sinyal seismic positif akan menghasilkan tekanan akustik positif pada hidropon di air atau pergerakan awal keatas pada geopon darat
  2. Sinyal seismic yang positif akan terekam sebagai nilai negative pada tape, defleksi negative pada monitor 
Data log dijadikan sebagai control dari data seismic untuk identifikasi hidrokarbon sebagai salah satu dari tujuan utama evaluasi formasi. Log adalah suatu grafik kedalaman atau waktu dari satu set data yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat sifat batuan dan fluida yang terkandung di dalamnya. Beberapa log yang digunakan dalam evaluasi formasi adalah Log Gamma Ray, Log Neutron Porosity, Log Bulk density

Log GR dalam stratigrafi dan geologi minyak bumi digunakan untuk membedakan antara lempung dan formasi “bersih” dan untuk mengevaluasi proporsi lempung dalam shaly formations.  Semakin tinggi nilai GR maka semakin tinggi pula persentasi dari kandungan lempung. Log NPHI tidak mengukur volume pori secara langsung tetapi menggunakan karakter fisik dari air dan mineral untuk melihat kontras kesarangan dan mengabaikan pengukuran volume pori atau porositas.

Log Bulk Density mencari atenuasi dimana fungsi dari jumlah electron yang terdapat dalam formasi yaitu densitas electron yang mewakili densitas keseluruhan. Porositas diartikan sebagai perbandingan antara volume pori batuan dengan volume totalnya. Porositas efektif yaitu apabila bagian rongga rongga di dalam batuan berhubungan dan telah dikoreksi dengan kandungan lempungnya.
  1. Antar butir ( intergranular ) yaitu bahwa pori pori terdapat diantara butr butir
  2. Antar Kristal ( interkristalin )yaitu dimana pori pori berada diantara Kristal Kristal
  3. Celah dan rekah yaitu rongga terdapat diantara celah celah
  4. Bintik bintik jarum ( pori pori merupakan bintik bintik terpisah pisah ) tanpa kelihatan bersambungan
  5. Ketat yaitu butir butir berdekatan dan kompak sehingga pori pori kecil sekali dan hampir tidak ada porositas
  6. Padat berarti batuan sangat kecil sehingga hampir tidak ada
  7. Gerowong yang berarti rongga rongga besar berdiameter beberapa mili dan kelihatan sekali bentuknya tidak beraturan sehingga porositasnya besar
  8. Bergua gua yang berarti rongga rongga besar sekali, porositasnya sangat besar
Densitas
Densitas secara sederhana merupakan perbandingan antara massa dengan volume Rigiditas dapat dideskripsikan sebagai seberapa besar material berubah bentuk terhadap stress. Rigiditas sensitive terhadap matriks batuan. Semakin rapat matriksnya maka akan semakin mudah pula mengalami slide over satu sama lainnya dan benda tersebut dikatakan memiliki rigiditas yang tinggi. Inkompressibilitas merupakan sebagai besarnya perubahan volume bila dikenai stress.



No comments: