Some Text

Assalamualaikum wr.wb :D

Tuesday, December 25, 2012

SADAR ! NEGARA KITA BUKAN NEGARA KAYA MINYAK, CARI ENERGI LAIN !


Oleh : Arif Pandu Winarta
Minyak dan gas (migas) di Indonesia tentunya bukan sesuatu yang asing kita dengar di kehidupan kita sehari hari. Mulai dari kelangkaan BBM, naiknya harga BBM, isu pengalihan dari minyak ke gas, dan kebijakan kebijakan pemerintah yang “dirasa” merugikan pun menjadi penghias media cetak pada halaman pertama. Media cetak pun seolah-olah menari-nari kegirangan mendapat berita yang menjadi pusat perhatian kebutuhan masyarakat saat ini.  

Hampir seluruh masyarakat Indonesia beranggapan bahwa Indonesia adalah Negara yang kaya akan minyak dan gas alamnya. Negara ini pernah berjaya menjadi anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), negara pengekspor minyak bumi di dunia. Tapi sekarang ? Pil pahit pun harus kita telan bahwa kita bukanlah negara yang kaya akan minyak bumi lagi. Diakui atau tidak, rakyat Indonesia sudah kecanduan tingkat akut dan tidak bisa lepas dari pengaruh minyak dan gas bumi. Tingkat konsumerisme masyarakat yang tinggi membuat pemerintah kelabakan. Pemerintah membuat sistem baru untuk memenuhi permintaan masyarakat tersebut dengan mengalihkan penggunaan minyak ke gas bumi, mencari sumber ladang minyak baru di Indonesia, bahkan opsi terakhir impor minyak ke Negara lain pun dijalankan. Ketika minyak dan gas tidak tersedia masyarakat pun mulai menyalahkan ketidakbecusan pemerintah.

Sebenarnya negara ini sedang butuh solusi oriented, bukan sistem yang saling menyalahkan. Bagaimana suatu permasalahan yang terjadi harusnya dinilai dari proses dan hasil yang dilakukan. Masyarakat hanya melihat hasil bukan proses. Pemerintah harus berjuang mati-matian membuka lahan eksplorasi baru ladang ladang minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan migas rakyat Indonesia. Dalam seminar “Peluang dan Tantangan Eksplorasi Migas Indonesia “Bapak Agus Suryono dari SKSP Migas mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang kaya akan minyak bumi harus dirubah, itu dulu. Menurut beliau memang Indonesia masih memiliki minyak tapi ladang minyak yang ada tidak cukup memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat kita.

Kita butuh solusi, itulah yang dilakukan rekan rekan Gama Oil and Gas, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada hari Jumat, 23 November 2012 mengadakan monthly discussion dengan tema, “Peluang dan Tantangan Eksplorasi Migas Indonesia “ dengan pembicara Bapak Brahmantyo Krishadi Gunawan dan Bapak Agus Suryono dari SKSP Migas. Beliau menjelaskan bagaimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi. Dalam usaha minyak dan gas bumi dibagi menjadi 2 usaha, yaitu kegiatan usaha hulu dan usaha hilir.

Kegiatan usaha hulu migas adalah kegiatan usaha yang berintikan atau bertumpu pada kegiatan usaha Eksplorasi dan Eksploitasi. Eksplorasi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kerja yang ditentukan (Pasal1 angka8 UU 22/2001). Sedangkan eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan minyak dan gas bumi dari wilayah kerja yang ditentukan, yang terdiri atas pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan ( hanya untuk pemisahan dan pemurnian minyak dan Gas bumi di lapangan) serta kegiatan lain yang mendukungnya (Pasal1 angka 9 UU 22/2001).

Bisa kita lihat bagaimana undang undang kita mengatur dan mempertahankan segala sumber daya alam yang kita miliki. Undang undang tadi adalah sebagian dari UU migas yang ada. Seperti kata pepatah. Tiada gading yang tak retak. Pemerintah sudah berusaha, tetapi sekali lagi rakyat hanya melihat hasil, rakyat bersiteguh pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945 meliputi “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Produksi minyak yang terus menurun, cost recovery yang terus meningkat, dan kebutuhan masyarakat terus naik membuat rakyat semakin tak percaya. Dari data yang diperoleh dari SKSP MIGAS tentang energi production and consumption by type, untuk Oil production berada di sekiar 40 – 60 MTOE, dan oil consumptionnya berada di atas 60 MTOE.

Kita harus cari alternative energi lain, jangan bergantung dengan minyak bumi. Kita bisa mandiri dengan energi lain. Bisa kita lihat dari data yang diperoleh dari energi production and consumption by type Gas production berada di sekiar 60 – 80 MTOE, dengan tingkat konsumsi sebesar 20 – 40 MTOE. Sedangkan untuk type Coal production berada di sekiar 150 – 200 MTOE, dengan tingkat konsumsi sebesar kurang dari 50 MTOE. Kita punya beberapa peluang di Indonesia terutama untuk investasi di bagian hulu. Ketika oil production turun produksi gas meningkat pesat. We can make it energi supply shift from oil to gas. Dari data yang didapat dari SKSP MIGAS, Indonesia gas Balance ( 2011 – 2025 ), dapat kita lihat bahwa Permintaan gas konvensional sangat tinggi, ada pertimbangan untuk mengembangkan unconventional oil and gas, Surplus di tahun 2016 ( FSRU on stream, dan dibangun dan dikembangkan ladang gas baru.

Pak Brahmantyo Krishadi Gunawan dari SKSP MIGAS menjelaskan bahwa aktivitas survey seismic Indonesia untuk mencari ladang baru di bidang ekplorasi sangat luar biasa, dominan survey seismic 2D dilakukan di OFFSHORE, dimana luas survey seismic 3D berada di peringkat ke 4. Sedangkan untuk pengeboran ekplorasi dominasi di onshore. Jumalah pengeboran di Indonesia no2, namun pengeboran sumur taruhan ( wildcat) peringkat 1 se Asia. Tahun ini SKSP MIGAS bekerjasama dengan PERTAMINA berencana untuk mengembangkan Ekplorasi Hidrokarbon non Konvensional di bidang Shale Gas ( Gas Serpih ). Tantangannya adalah untuk mengembangkan Unconventional Hydrocarbon Exploration And Development, pada Shale gas  terletak pada fracturing unit.

Sudah saatnya kita sebagai anak bangsa terus mencari alternative energi baru demi kehidupan bangsa yang lebih baik, kita harus sadar, negara kita bukan lagi negara yang kaya minyak. Hemat BBM, gunakan seperlunya. Jangan manja dan malas akan kecanggihan tekhnologi eksplorasi saat ini untuk tidak belajar hal baru. Kita juga bisa. Kerja keras adalah energi kita. Sumber daya alam negara Indonesia harus diolah oleh anak bangsa sendiri. Jangan bergantung pada minyak bumi, hei anak bangsa tuntutlah pendidikan setinggi tingginya untuk kesejahteraan negara yang lebih baik. Rakyat menantimu !

No comments: