Some Text

Assalamualaikum wr.wb :D

Wednesday, December 12, 2012

15 MENIT MENULIS di MEDIA MASSA



Menulis di media massa  seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan  lain lain bukanlah hal yang sulit. Bagi sebagian orang yang suka menulis, menulis di media massa sudah menjadi pekerjaan sehari hari. Hal ini dikarenakan bagi mereka yang suka menulis sudah menjadi kebiasaan dalam hidupnya. Sulit atau mudahnya menulis dalam media massa sebenarnya tergantung dari persepsi kita masing – masing.

Bagi mereka yang hobi menulis dan sangat bergantung pada pekerjaan ini bisa diibaratkan seperti ibu rumah tangga yang setiap hari memasak untuk keluarganya. Sedangkan bagi mereka yang tidak pernah menulis sama sekali, menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan  ke media massa akan menjadi sulit, bahkan bisa jadi tidak menghasilkan apa apa, alias berhenti di tengah jalan atau stagnan. Pikiran negatif yang ada di dalam diri kita ikut mempengaruhi mood untuk menulis di media massa. Akan ada berbagai macam alasan untuk menunda pekerjaan tersebut. Apalagi jika sudah terserang rasa malas, ide cemerlang yang berada di otak pun hanya menjadi angin lalu dan hilang dalam sekejap.

 Ada 3 hal yang perlu dianalisis dalam  penjabaran utama menulis di media massa, yang  pertama berupa wawasan penulis yang luas, kemudian bagaimana isi dan muatan tulisan tersebut, sehingga bisa dikatakan layak untuk diterbitkan di media massa, dan yang terakhir adalah kontinuitas dalam penulisan. Jika ketiga point tersebut dilakukan maka menulis di media massa hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Wawasan Penulis yang Luas
Wawasan yang luas perlu dibangun oleh seorang penulis, tidak mungkin seorang penulis membuat tulisan tanpa menggunakan referensi apapun. Jika wawasan penulis dangkal, isi tulisan pun minim dilirik oleh editor untuk diposting di media massa. Apalagi jika tulisan tersebut hanya copy paste dari tulisan orang lain, yang ada tulisan kita tidak pernah dimuat oleh editor malah bisa terkena kasus plagiat. Maunya untung malah jadi buntung.

Syarat minimal seorang penulis harus rajin membaca dan up to date mengikuti perkembangan berita saat ini. Misalnya berita yang ditulis hari ini bercerita tentang hubungan Syahrini yang putus dengan Anang Hermansyah, bagi para gossipers berita seperti ini ada 2 kemungkinan yang akan terjadi, yang pertama pembaca akan heboh dan bertanya tanya kenapa ada berita seperti ini, yang kedua berita ini adalah berita basi atau ketinggalan jaman, hal ini dikarenakan Anang Hermansyah sudah menikah dengan Arshanty beberapa bulan yang lalu.

Tulisan yang update bagi media massa adalah harga mati. Tulisan yang dikirim di media massa juga harus spesifik.  Jika jarang membaca, ide yang tertuang dalam gagasan akan mudah terlihat oleh editor bahwa idenya sok tahu,  tidak disertai dengan data yang jelas dan argumentnya asal asalan. Misalnya, untuk media massa seperti majalah TRUBUS, penulis perlu mengetahui dunia tumbuh tumbuhan lebih jauh, atau ketika akan menulis opini tentang kenaikan harga BBM, perlu ada analisis dan referensi kenapa harga BBM harus naik.

Isi atau Muatan Tulisan
Isi dan muatan tulisan di media massa harus dibuat semenarik mungkin dan up to date, disesuaikan dengan sasaran komunitas pembaca yang membaca jenis media massa,  mengandung pesan yang kuat, relevan dan mengundang keingintahuan pembaca. Menarik dalam konteks ini terletak pada judul yang membuat pembaca “tersihir” untuk membaca tulisan anda. Sasaran komunitas dalam konteks ini kita sesuaikan tulisan yang “laku” di komunitas tertentu. Misalnya kita ingin menulis tentang teknologi smartphone Android, tulisan tersebut akan laku masuk dalam kategori Majalah PULSA, Info Komputer, CHIP, dan lainnya. Tidak mungkin kita mengirim tulisan tersebut ke majalah NOVA atau TRUBUS, hasilnya akan sia sia, karena tidak sesuai konten dan cirri khas dari media massa tersebut.

Isi dari tulisan juga berlandaskan dengan isu isu tema yang relevan saat ini, ada pesan yang kuat yang ingin disampaikan penulis disertai data yang lengkap dan argument yang jelas untuk mendukung tulisan tersebut. Ikuti seminar dan jalin networking antar sesame penulis, cari tahu dan pelajari bagaimana isi dan tulisan mereka dapat dimuat di media massa.

Kontinuitas
Menulis butuh jam terbang, jangan harap dengan satu kali menulis, tulisan akan dimuat di media massa. Menulis itu butuh niat dan kemauan yang keras. Jangan pernah menyerah ketika tulisan yang dikirimkan selalu ditolak oleh redaktur. Logikanya, apabila kita selalu mengirimkan artikel ke media tersebut, maka redaktur pun akan hapal dengan nama penulis, dan suatu saat artikelnya akan diloloskan dan dicetak dalam media massa. Nama penulis akan akrab di mata redaktur, bahkan penulis tersebut akan dijadikan andalan untuk mengisi rubrik tertentu, Intinya adalah perlu ada jiwa pantang menyerah dan konsisten dalam menulis. Teori penulisan akan bertambah seiring dengan jam terbang yang kita miliki. Oleh karena itu, seiring dengan berjalannya waktu dan kebiasaan menulis, jangan takut untuk menulis, menulis di media massa hanya membutuhkan waktu 15 menit kok.

No comments: