Di dalam pemikiran saya
Catatan mozaik kehidupan arif pandu winarta
Alhamdulillah sekali masih diberi kesempatan untuk menikmati udara dan nikmatmu ya Allah, dalam perenungan saya mulai berpikir dan menggali sebuah informasi – informasi yang ada di dalam sebuah otak yang isinya bukanlah isi otak seorang mahasiswa cerdas, masih orisinil lah belum ketambahan spare part kuantum yang bisa mengalikan bilangan – bilangan abstrak di muka bumi ini dalam sekejap. Hari semakin pagi ketika aku mulai mengetikkan beberapa kalimat di sebuah perenungan malam yang singkat, sebenarnya sudah sejak lama aku ingin menulis, menuangkan secangkir penat dan berbagai probematika kehidupan yang menjadi acuan pokok seorang manusia Why I must be live? Semuanya berawal dari ketika lahir, terjun bebas ke dunia dengan awalan pertama yang mungkin terdengar bahagia oleh dua pasangan sejoli yang saling mengikhtiarkan janji sehidup semati untuk hidup bersama, teriakan demi teriakan pun bermunculan bahwa saya hidup, saya telah berada di dunia, alhamdulillah bapak ibu bayinya sehat, jaman jaman dimana pemerintahan Soeharto masih berjaya dengan segala sesuatunya serba murah apabila dibandingkan dengan sekarang, akupun hanya bisa menangis keras, aduh kok aku diturunin di dunia ya? Sebuah pemikiran nakal yang sempat tersirat bahwa kayaknya ada tujuan nih kenapa Allah berkendak meniupkan ruh saya ke kedua pasangan orang tua saya, pernah kepikiran wah kalo jadi bayi langsung wassalamulaikum langsung masuk surga karena masih suci, tapi kalo sekarang ? dimana dosa – dosa mulai menumpuk akibat bertambahnya umur, seperti sebuah pepatah, tua – tua keladi, makin tua makin jadi, hehe wah bahaya nih. Sebenarnya di dalam hati saya trenyuh bak awan yang meneteskan air mata ketika sebuah tali kasih mempertemukan anak yang dibuang oleh orang tuanya hingga bisa bertemu kembali, ato hati saya merasa iba ketika anaknya dari kecil dirawat mati – matian, dicarikan berpeluh keringat untuk mencari sesuap nasi tanpa malu mereka bekerja asalkan halal, tak ada rasa mengeluh di hati mereka yang terdalam demi buah hatinya yang tercinta, tak pernah mengharap balas apapun yg terjadi dengan kita esok nanti saudaraku, tak pernah menuntut bahwa kamu itu harus jadi juara ini itu nak, itulah orang tua fase dimana kita akan menjalaninya, proses terberat dimana semua masalah itu bertingkat dan berjenjang, masalah SD, masalah SMP, masalah SMA, masalah Kuliah dan masalah dengan partner kerja. Sebuah pemikiran yang berawal dari seorang maestro kamu disini tujuan hidupmu apa nak? Sesuatu yang tak pernah terpikir bahwa kita akan dewasa akan tua akan terbaring di tanah pemakaman di mana fase itu akan cepat berlalu seiring jaman yg semakin maju. Sempat terpikir di masa kanak – kanak aku pengen tetep kecil ah kan enak hehe bisa jajan beli mainan ini itu, bisa ngedot susu, bisa nonton tipi, bisa ngompol dan bisa pake bedak yang tebel biar kelihatan putih,haha kenangan jaman jaman jadul yang mulai tertuang di cangkir memori sedikit demi sedikit, bahagianya, aku tak akan pernag membayangkan itu akan terjadi di kehidupanku, orang tua yang selalu menemaniku dengan sabar dan kasih sayang, mau mendengar keluh kesahku dari kecil hingga dewasa, aku sadar umur manusia itu terbatas, ada fase dimana aku mulai mengambil sikap untuk belajar menjadi bijaksana dalam menyikapi permasalahan hidup, tak ada yang tak mungkin di dunia ini, semuanya terasa kembali seperti flashback ketika aku tertidur lelap dengan tubuh kecilku dengan sapu tangan mungil di kedua tanganku, topi bayi untuk menghangatkanku, semuanya gelap aku tak bisa membayangkan aku kembali menjadi seorang mahasiswa yang sedang menuliskan sebuah catatan mozaik yang kau baca teman, hal yang perlu kita sadari sahabat tidak semua orang bisa merasakan rasa yang sama pada saat dia lahir, keadaan ekonomi yang mencekik membuat mereka pasrah menerima dengan rasa syukur yang mereka panjatkan kepada Allah Swt, masih merasa kurangkah kita? Tandai nikmatmu itu dengan rasa syukur, sesungguhnya Allah itu begitu mencintai kalian, tapi apakah kalian sadar, apakah otak kalian tidak berpikir tidak mencerna bahwa sebenarnya Allah lah yang paling sayang terhadap kita, kita minta Allah berikan, minta dan minta terus, pernahkah kta memberi untuk Allah saudaraku sebuah pertanyaan yang menyentuh melodi hati ini, ritmenya indah bak simponi ketenangan jiwa, ingatan yang terpendam ketika kita lahir, siapakah yang menciptakan kita saudaraku? Allah ingin kita melakukan sesuatu sehingga kita diterjunkan di dunia, bukankah manusia diterjunkan di muka bumi untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi ? teladan kita Rasullulah saw dan para sahabat telah memberikan contoh arti sebuah kepemimpinan dimana kejayaan islam pernah didapatkan kaum muslimin menguasai sepertiga bagian penjuru dunia. Aku pun terpikir kembali ketika dua orang tuaku bercakap cakap setelah proses melahirkan ibuku tercinta dalam keadaan lemah, ya allah semoga anakku menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua, dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa, kalo ga salah sih seperti itu, itu doa orang tua terhadap anaknya, agar anaknya sholeh yaitu taat kepada agama, berbakti kepada orang tua, jadi anak yang penurut dan bukan pembangkang, anak yang diharapkan orang tua agar bisa menjadi panutan yang baik bagi adik – adiknya, dan berguna bagi nusa dan bangsa, saatnya turun ke jalan sahabat melihat kondisi ibu pertiwi yang sedang bersedih hati, negeri yang dulunya indah, damai, dan tenteram kini telah berubah, tindakan saling menyalahkan adalah tindakan pengecut kelas kakap yang bersembunyi di balik peraduan, yang usdah terjadi biarlah terjadi mari kita perbaiki dan ulurkan tangan kita untuk saling membantu, negeri dimana saya tinggal, negeri dimana saya menghabiskan banyak kenangan, negeri dimana saya akan mengabdi, kerja keras adalah energi kita kawan, mari kita awali hari ini dengan sebuah senyuman yang paling indah dalam lubuk hati kita, yes we can, kita bisa saudaraku, kita akan tertawa lepas dalam ujung perjalanan ini kita menikmatinya, bersama kesulitan ada kemudahan, man jada wa jadda, mari bergerak kawan kita awali hari ini dengan rasa istiqomah dalam diri kita :)
4 comments:
sip2...bagus2...:)
tinggal di pisahin aja paragrafnya...
uy pandu..
ane udah pasang Link ente di blog ane, nah gantian ye ente yang pasang link di blog ente
terus juga jgn lupa follow ane ya...
yazidridla.blogspot.com
oke bos
Post a Comment