Some Text

Assalamualaikum wr.wb :D

Friday, July 2, 2010

Merenung untuk Ayah dan Ibu

Terinspirasi dari lagu Umam Wahai ayah dan Ibu
http:// arifpanduwinata.blogspot.com

Wahai ayah dan ibu dengarlah rintihan anakmu…
Pimpinlah diriku ini di jalan penuh berduri
Berilah ilmu mengenal tuhan
Pencipta diri ini
Selamatkan dari tipuan dunia menuju alam yang abadi
(umam wahai ayah dan ibu )
Lagu ini menginspirasi saya, lagu yang berceritakan tentang keinginan seorang anak polos yang ingin menjadi anak sholeh di mata kedua orangtuanya. Hal ini membuat saya berpikir dan merenung. Sudah sholehkah saya? Sudah cukupkah saya memberi kebahagian pada orangtua saya? Sudahkah saya menuruti semua perkataan dan nasihat beliau?
Lama – lama saya berpikir ternyata banyak juga kesalahan- kesalahan yang saya perbuat kepada beliau, hingga usia saya yang ke19 tahun ini bukanlah umur yang singkat jika kita bayangkan lamanya kita hidup bersama orangtua kita. Percaya atau tidak percaya orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Kadang kita menyadarinya dan kadang kita juga cuek – cuek saja dan masa bodoh saja terhadap pengorbanan orang tua.Kadang kita berpikir wah itu memang sudah jatahnya orang tua bos. Kan emang udah takdirnya gitu. Tapi jika kita ingin menyimak lebih dalam, mau membuka mata hati kita dan mencoba memahami perasaan mereka, beliau melakukan ini semua demi kita, ikhlas dan tulus tanpa mengharap apapun, mereka hanya berdoa agar anaknya diberikan yang terbaik dan menjadi anak yang sholeh, demi kita agar kita tidak pernah merasa kekurangan sesuatu apapun, allah berikan kita tangan untuk berdoa agar mereka masuk surga. Allah memberikan kita mata untuk melihat apa yang mereka kerjakan untuk menghidupi kita. Allah memberikan kita telinga untuk mendengar nasihatnya agar kita kembali ke jalan yang lurus, jalan yang diridhoi oleh Allah. Allah menciptakan kaki kita untuk membantu mereka, mereka sudah tua, seharusnya mereka sudah waktunya untuk beristirahat, kita yang masih muda hanya terdiam melihat apa yang mereka kerjakan, bahkan tidak mau tahu dengan apa yang mereka kerjakan. Kehidupan ini bersifat duniawi, oaring tualah yang mengenalkan kita tentang dunia pertama kalinya, 9 bulan mereka mengandung, waktu yang sebentarkah itu? Seberapa besar perjuangan beliau terutama ibu kita yang pernah kita rasakan selama di dalam kandungan? Tidak pernah, selama kita bayi ?pernahkah? jarang. Dan akhirnya ketika kita mulai menginjak masa dewasa kita menyepelekan beliau, acuh tak acuh terhadap beliau, dan kadang sering membuat beliau kecewa dengan perbuatan kita. Anak macam apa kita ini? Anak yang diharapkan menjadi anak yang sholeh, anak yang pinter, anak yang sukses di masa depan akhirnya menjadi orang yang menyakiti beliau, Inikah kita? Apakah yang kita lakukan selama ini benar?

Ayah dan Ibu ini Impianku…..
Ingin menjadi anak yang Sholeh…
Menolong ayah…
Membantu Ibu….
Terus berbakti di negeri abadi…

Oh tuhan beri kekuatan iman pada kedua ayah dan ibuku….
Kau ampunkan segala kelemahan senantiasa dalam bimbinganmu..
Setiap detik setiap saat berada dalam ridhomu…
Jalan yang lurus ditunjuki ….

Inilah teman kita sebagai anak, sebagai orang yang diharapkan oleh orangtua kita, marilah kita merenung bersama, apa yang sudah kita lakukan sampai umur kita yang berlalu begitu cepat. Marilah kita menginstropeksi diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ingat saudaraku orangtua kita cuma ada dua, yaitu ayah dan ibu. Tanpa mereka kita tidak akan lahir di dunia ini. marilah kita berdoa untuk mereka, agar kita bisa berjumpa bersama di kehidupan yang lebih kekal. Tidak ada kata terlambat untuk meminta maaf atas segala yang kita lakukan terhadap orang tua kita. Mereka memaklumi segala perbuatan yang kita lakukan. Surga ada dibawah kaki ibu, sayangilah ibu kita, rawatlah beliau, sayangilah ayah kita, karena beliau juga yang memberi kita nafkah. Because of you mom, Dad, I be more wise. Thank you for reading my blog.

No comments: