Bismillah, para
master master geophysics atau master master yang belajar di dunia perminyakan dibantu
ya awak masih newbie nih cuma ingin berbagi informasi aja tentang dunia
petrofisika, sebenarnya apa sih petrofisika itu ? Petrofisika adalah suatu
cabang ilmu dari geofisika yang mempelajari tentang sifat fisik dari suatu batuan.
Nah tugas dari Petrofisik itu sendiri dia menafsirkan semua data yang diperoleh
sampai dengan tahap pengeboran hanya untuk menentukan apa yang ada dalam
perangkap. Apa sih perangkap itu ? Perangkap umumnya dibentuk dengan bentuk
anti-clinal atau kubah yaitu hidrokarbon yang terakumulasi di bawah suatu
bentuk “mangkuk terbalik”. Kita tahu
bahwa minyak bumi dan gas lebih ringan daripada air, jadi mereka mengapung di
atasnya, batuan bawah tanah mayoritas berisi air, ketika hidrokarbon yang
dihasilkan dari bahan organik yang terkubur mencoba bergerak ke atas mengapung
di atas kita. Nah ketika hidrokarbon meningkat dan terhalang karena tak ada
jalan melalui batuan itu dan hidrokarbon tidak bisa naik lagi, maka hidrokarbon
tersebut menumpuk di bawah caprock”. Nah kondisinya terperangkap, jadi data
data yang ada disini ditafsirkan oleh para ahli petrofisik. Karena petrofisik disini lebih
mengarah pada penafsiran sifat fisik batuan tersebut, alangkah baiknya kita
mengetahui beberapa sifat fisik batuan tersebut adalah :
1.
Porositas
2.
Permeabilitas
3.
Saturasi
4.
Wettabilitas
5.
Tekanan Kapiler
6.
Resistivitas batuan.
Mempelajari karakteristik fisik
suatu batuan sangat penting karena kita akan lebih mengenal batuan yang akan
kita amati tersebut. Di industri oil & gas misalnya, sifat fisik batuan
sangat penting dipelajari mengetahui karakter reservoar (batuan tempat
menyimpan hidrokarbon) sebagai batuan yang layak untuk dilakukan pengeboran
ataupun perforasi (produksi) lebih lanjut. Nah mulai dari yang pertama, apasih
porositas itu ?
1. Porositas adalah perbandingan antara volume pori-pori
dengan volume total batuan. Pori-pori secara primer adalah matrix pore, dan
secara sekunder adalah rekahan/fracture, rongga/vug, dan lain-lain. Pada umumnya,
porositas yang terukur, baik secara analisis laboratorium, maupun dengan log
adalah porositas efektif. Hal ini, seperti disebut di atas, karena adanya
isolated pore yang tidak berpengaruh terhadap produktivitas reservoir. Lambang
porositas adalah Φ. Karena merupakan perbandingan, maka porositas tidak
memiliki satuan.
Fungsi Porositas
1. Menentukan OOIP (original oil in place).
2. Menentukan probable recovery / recovery factor.
3. Mengambil keputusan apakah minyak yang terdapat pada reservoir tersebut layak diproduksi atau tidak dilihat dari segi ekonomi.
4. Mengetahui posisi kedalaman reservoir.
5. Menentukan jenis batuan.
6. Menentukan kemungkinan susunan butir pada batuan reservoir.
7. Menentukan besar permeabilitas pada pori-pori batuan.
8. Menentukan cadangan potensial dari suatu reservoir minyak/gas.
9. Menentukan selang waktu untuk perforasi atau acidizing.
Fungsi Porositas
1. Menentukan OOIP (original oil in place).
2. Menentukan probable recovery / recovery factor.
3. Mengambil keputusan apakah minyak yang terdapat pada reservoir tersebut layak diproduksi atau tidak dilihat dari segi ekonomi.
4. Mengetahui posisi kedalaman reservoir.
5. Menentukan jenis batuan.
6. Menentukan kemungkinan susunan butir pada batuan reservoir.
7. Menentukan besar permeabilitas pada pori-pori batuan.
8. Menentukan cadangan potensial dari suatu reservoir minyak/gas.
9. Menentukan selang waktu untuk perforasi atau acidizing.
Didapatkan rentang rentang besar
porositas
2. Permeabilitas
Permeabilitas merupakan besaran
yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan suatu batuan untuk
mengalirkan fluida yang terkandung didalamnya. Permeabilitas merupakan property
suatu batuan berpori dan merupakan besaran yang menunjukkan kapasitas medium
dalam mengalirkan fluida.
Jenis-jenis Permeabilitas.
1. Permeabilitas absolut (ka).
Yaitu pengukuran pada medium berpori untuk fluida satu fasa ketika medium tersebut dialiri oleh satu jenis fluida, dimana saturasi fluida yang mengalir bernilai 1.
2. Permeabilitas efektif (k).
Yaitu pengukuran pada medium berpori untuk fluida satu fasa ketika medium tersebut dialiri oleh lebih dari satu jenis fluida.
3. Permeabilitas relatif (kr).
Yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif fluida pada nilai saturasi tertentu, terhadap permeabilitas absolut pada saturasi 100%.
Jenis-jenis Permeabilitas.
1. Permeabilitas absolut (ka).
Yaitu pengukuran pada medium berpori untuk fluida satu fasa ketika medium tersebut dialiri oleh satu jenis fluida, dimana saturasi fluida yang mengalir bernilai 1.
2. Permeabilitas efektif (k).
Yaitu pengukuran pada medium berpori untuk fluida satu fasa ketika medium tersebut dialiri oleh lebih dari satu jenis fluida.
3. Permeabilitas relatif (kr).
Yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif fluida pada nilai saturasi tertentu, terhadap permeabilitas absolut pada saturasi 100%.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permeabilitas.
1. Distribusi ukuran butir.
Ukuran butiran yang semakin beragam dalam suatu batuan, maka pori-pori akan semakin kecil dan permeabilitas juga akan semakin kecil.
2. Susunan (packing) butiran.
Susunan butiran yang semakin rapi, maka makin besar harga permeabilitasnya.
3. Geometri butiran.
Semakin menyudut geometri butiran, maka permeabilitasnya semakin kecil.
4. Jaringan antar pori (pore network).
Semakin bagus jaringan antar pori, maka permeabilitasnya semakin besar.
5. Sementasi.
Semakin banyak semen dalam suatu batuan, maka harga permeabilitas akan semakin kecil.
6. Clays content.
Semakin banyak mengandung clay, maka semakin kecil permeabilitas batuan tersebut.
1. Distribusi ukuran butir.
Ukuran butiran yang semakin beragam dalam suatu batuan, maka pori-pori akan semakin kecil dan permeabilitas juga akan semakin kecil.
2. Susunan (packing) butiran.
Susunan butiran yang semakin rapi, maka makin besar harga permeabilitasnya.
3. Geometri butiran.
Semakin menyudut geometri butiran, maka permeabilitasnya semakin kecil.
4. Jaringan antar pori (pore network).
Semakin bagus jaringan antar pori, maka permeabilitasnya semakin besar.
5. Sementasi.
Semakin banyak semen dalam suatu batuan, maka harga permeabilitas akan semakin kecil.
6. Clays content.
Semakin banyak mengandung clay, maka semakin kecil permeabilitas batuan tersebut.
3. Saturasi
Saturasi adalah perbandingan
kuantitas (volume) suatu fluida dengan pori-pori batuan tempat fluida tersebut
berada. Misalnya, saturasi air dalam suatu source rock adalah besarnya volume
air dibanding volume total pori-pori batuan tersebut. (Catatan: Pada umumnya
saturasi dihitung berdasarkan volume pori-pori efektif. Hal ini karena adanya
isolated pore yang tidak berpengaruh pada produktivitas reservoir.) Sehingga,
dapat dikatakan bahwa saturasi adalah berapa persen bagian dari suatu pori yang
terisi fluida. Karena saturasi merupakan perbandingan/persentase, maka secara
matematis saturasi tidak memiliki satuan. Saturasi dilambangkan dengan Sw untuk
air, So untuk minyak, dan Sg untuk gas. Karena tidak mungkin ada pori-pori yang
kosong oleh fluida (vakum) maka Sw+So+Sg=1. Secara umum ada 2 cara untuk
menentukan saturasi, yaitu dengan analisis laboratorium atas sampel core dari
reservoir, dan dengan log. Secara matematis dapat ditulis =
Volume fluida / volume rongga, terminologi nya :
·
Bulk Volume Moveable BVM = fraksi rongga batuan
yang ditempati oleh
fluida yang bisa mengalir
fluida yang bisa mengalir
·
Bulk Volume Irreducible BVI = fraksi rongga
batuan yang ditempati
oleh air terikat gaya kapiler
oleh air terikat gaya kapiler
·
Clay Bound Water CBW = air yang terikat secara
elektrostatis di
permukaan butiran mineral lempung
permukaan butiran mineral lempung
4. Wettabilitas
Wettabilitas didefinisikan sebagai
suatu kecenderungan dari adanya fluida lain yang tidak saling mencampur.
Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda padat, maka salah satu fluida
akan bersifat membasahi permukaan benda padat tersebut, hal ini disebabkan
adanya gaya adhesi. Dalam system minyak-air, benda padat. Suatu cairan yang
dikatakan membasahi zat padat jika tegangan adhesinya positif (q <> 90o),
berarti batuan bersifat oil wet. Pada umumnya, reservoir bersifat water wet,
sehingga air cenderung untuk melekat pada permukaan batuan, sedangkan minyak
akan terletak diantara fasa air.
Referensi
1. http://maikhsani.blogspot.com/2010/09/petrofisik-1st-week.html?showComment=1332679574220#c8564143643052177994
2. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8828402
3. http://utomoas.wordpress.com/2011/04/14/petrofisika/
4. http://migasnet03aditiya771.blogspot.com/2009_05_01_archive.html
2 comments:
👍
Post a Comment