by "Opick Tomboati"
Ajaklah mata hati kita untuk bercermin pada masa lalu, dan ukurlah tumpukan debu atau bahkan sampah yang menyelubungi kalbu. Ambilah tisu dan sapu untuk membersihkan semua yang mengotori hati. Kemudian ucaplah selamat tinggal kepada debu, kotoran, najis dan segala macam sampah yang pernah bersarang. Setelah itu minta izinlah kepada matahari dan angina untuk meminjam cahaya dan hembusan agar dapat menyinari, menguras dan menyedot habis semua. Takperlu kita sisakan sedikitpun kotoran, bersihlah hati, sucikan batin.
Katakanlah kepada dosa “tidak! Jangan pernah mendekati lagi! Aku tlah kembali kepada –NYA. Jangan pernah mengira bahwa aku akan menemui atau menemanimu dalam kobaran api-Nya.” Jika kita mampu memberontak dan melakukan perlawanan terhadap masa lalu yang kelabu, dosa yang pernah singgah, dan kebusukan hati yang bersemayam, maka janganpernah kaget bahwa kelak tuhan akan memanggil kita, “Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada-Ku!”
“TINGGI MENGUNUNG DOSA – DOSA KAMI
BERTAMBAH TINGGI SEMAKIN HARI BERJUTA KESALAHAN BERLAPIS KESOMBONGAN SELALU SAJA DATANG MENGHAMPIRI”
Lirik lagu berjudul Irhamna merupakan ajakan saya (OPICK) kepada semua untuk sama sama bebenah membersihkan dan menyucikan diri dari segala dosa yang pernah diperbuat. Ini bukanlah ajakan seorang sufi besar atau wali yang agung, atau nabi yang suci, tapi hanya ajakan dari seorang fakir yang telah menyadari tentang dosa- dosa yang pernah diperbuatnya. Tak ada seorangpun di dunia ini yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa. Dalam setiap nafas yang kita hirup dan langka kaki kita setiap hari, selalu saja di iringi oleh kesalahan, baik yang sadar dilakukan ataupun tidak. Namun, kadang kita berusaha melalaikanya atau memang malas untuk mengingatnya. Bahkan tak jarang sebagian dari kita yang bangga dengan dosa – dosa, menyombongkan diri dengan apa yang dianggapnya hebat, padahal manusia tidak ada artinya sama sekali dibandingkan dengan kebesaran Allah SWT. Ini adalah nyanyian jiwa seorang hamba yang sedang berusaha mendelatkan diri kepada yang maha Esa agar slalu mendapat Rahmat-Nya, kasih dan saying-Nya.
“LANGKA YANG RAPUH JIWA YANG LEMAH
SEGALA SALAH ADALAH MILIK KITA.
SEGALA PUJI HANYA BAGIMU LAUTAN AMPUNAN KASIH SAYANG-MU
ENGKAU YANG PEMURAH ENGKAU YANG PEMAAF
HANYA PADA-MU…HATI INI BERHARAP”
Entah seberapah jauh kita telah berenang menuju ke tepian, atau malah kita tlah begitu jauh berenang menuju samudra. Seluruh tubuh basah kuyup, kita susah mencari bagian tubuh yang kering, kalaupun ada yang kering, tak terendam air, itupun hanya bagian atas tubuh saat posisi memungkinkanya untuk tak terendam. Maka, jika keadaan kita seperti itu jangan bertanya bagian tubuh mana yang kering, atau sudah berapa lama kita terendam air, karena yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita secepatnya berenang ketepian agar kita tak kehabisan nafas dan tenaga, hanyut terhempas gelombang.
Nabi Adam a.s sebagai manusia pertama tak bisa melepaskan diri dari kesalahan. Apalagi manusia biasa seperti kita. Kisah nabi Adam a.s memberi pelajaran berharga kepada umat manusia . beliau berusaha untuk membersihkan dosa-dosanya kepada Allah Swt. Karena telah menuruti bujuk rayu iblis yang durjana, yakni mmakan buah KHULDI di surga. Setelah Allah menghukum Adam dan Hawa dengan mengeluarkan mereka ke bumi, mereka kemudian menyadari kekeliruanya adan bertaubat. Bahkan Nabi Adam a.s selama 40 tahun dalam hidupnya, menagis dan memohon ampun kepada Allah setiap saat, agar dosa-dosanya diampuni Allah. Adam tidak pernah putus asa dari dari rahmat Allah. Maka, jangan pernah terdetik dalam hati kita bahwa Allah tidak mengampuni dosa kita, jika kita mau bertaubat kepada-Nya.
Allah berfirman “katakanlah, “wahai para hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Allah mengampuni seluruh dosa. Dia maha pengampun dan maha penyayang. Kembalilah kepada tuhan kalian dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum siksa tersebut datang kepada kalian dan kalian tidak mendapat pertolongan,”
(QS Az-Zumar (39):53-54)
Manusia diberi keleluasaan untuk kembali kepada Allah. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin, sebelum semua menjadi terlambat. Tuhan justru melarang umat-Nya berputus asa terhadap apa rahmat-Nya. Bertobat adalah salah satu rahmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia di dunia. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika tuhan menutup kesempatan manusia untuk bertobat, padahal setiap orang bisa saja tergelincir dalam lembah dosa setiap saat. Mungkin tak akan ada surga yang dijanjikan, jika tuhan sama sekali tidak memberi rahmat berupa kesempatan bertobat.
Tantangan jaman di masa Adam dengan masa sekarang jelas berbeda. Di zaman sekarang justru ruang gerak iblis semakin besar, karena longgarnya kemungkinan mereka untuk merayu dan menggoda keturunan Adam. Perzinaan, Perjudian, pemerkosaan, perampokan, penipuan, pencurian, penodongan, penyalahgunaan dan segala macamkejahatan dalam segala bentuknya di masa kini dapat kita saksikan begitu dasyatnya. Hanya dengan duduk santai di rumah, kita sudah disuguhkan dengan pemandangan mesum dan tak bermoral yang di tayangkan di televisi. Lebih dasyat lagi karena semua dapat mengonsumsi, anak-anak yang mestinya belum pantas untuk melihatnya, tetapi sudah disuguhi tayangan yang tidak mendidik, sehingga membuat pola fakir, fantasi dan pandangan-pandanganya terkontaminasi oleh maksiat.
IRMAHNA YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM
KASIHANILAH KAMI
AMPUNILAH KAMI
SELAMATKANLAH KAMI
OH..OH…OOHH
Irhamna ya Allah ya rahman (Berilah kami kasih sayang-Mu, wahai tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang). Wahai zat yang maha pengampun, berilah kasih dan sayang-Mu. Kami tidak akan sanggup hidup tanpa ampunan-Mu. Selamatkanlah kamu dalam mengarungi bahtera hidup ini. Bimbinglah kami ke jalan yang Engkau ridhai. Demikian kurang lebih maksud senandung ini. Sebuah harapan yang selalu berulang-ulang kita panjatkan, agar benar-benar hati kita dapat menggapai kasih sayang Tuhan yang tiada taranya..
“OPICK TOMBOATI”
No comments:
Post a Comment